 |
| sumber foto google |
Bagi penggemar film kungfu martial art pasti punya satu uneg2 dipikiran, yuupp...betul sekali...!! Jarang nemuin film kungfu yang memuaskan dahaga yang mudah ditemukan di era 90an,diera diatas tahun 2000an mungkin yang paling diingat ,Hero,Wu Xia,House Of Flying Daggers ataupun yang beredar 2 atau 3 tahun ini Rise Of legend,Brotherhood Of The Blades,Call Of Heroes masuk daftar memuaskan pecinta genre kungfu setting klasik
Sutradara kawakan yang terbiasa membesut film2 drama kelas festival Derek Yee (Viva Erotica,Full Throttle,One Night In Mongkok,Protege) memvisualkan cerita rekaannya sendiri dibantu rekannya sutradara kondang Tsui Hark,hmmmmm menjanjikan kaan kaan kaaannn
Seorang pendekar dengan wajah coreng moreng rambut kusut awut2an bak demit Yan Shishan (Peter Ho,aktor yang baru2 ini hadir di film Brothers,dan terbiasa di genre laga) datang ke perguruan Sei yang dipimpin ketuanya (Norman Chu,ngetop di Indonesia lewat serial Pendekar Ulat Sutra) mencari pangeran ke 3 Shao Feng yang ternyata telah tewas,Shao Feng adalah satu2nya rival didunia persilatan yang ingin ia bantai,merasa hidupnya tak berguna lagi ia mengembara tanpa juntrungan sana sini gak gak lawan,Yan memutuskan mundur dari dunia persilatan yang banyak memakan korban manusia tak berdosa
Dilain tempat seorang wanita cantik penuh dendam Chiu Ti (Jiang Yiyan,pernah diarahkan Derek Yee lewat Protege dan msk berbagai nominasi best actress,horor Bunshinsaba 3) yang mencintai Shao Feng sedari kecil,dan mereka seharusnya sudah menjadi suami istri namun sebuah tragedi membuat mereka berpisah,histeris mengetahui kabar pria yang dicintainya tewas padahal disisinya selalu hadir Siau Chu( aktor pendatang anyar Ma Chunrui ) yang juga dari dulu memendam cinta
A Ci (Kenny Lin,ikut peran secuil di The Great Wall,naek daun lewat romkom My Old Classmate,dan aksi polisi muda bersama Mark Chao di Black And White),masuk ke sebuah rumah pelacuran dalam keadaan mabuk,pemuda yang tak tau asal usul nya ini akhirnya harus bekerja sebagai pelayan di rumah bordil itu dan berkenalan dengan seorang pelacur sembrono ( Jiang Mengjie,aktris yang banyak berkiprah diserial televisi) ,pelan2 hubungan A Ci yang bodoh dengan Meng terjadi...
Suatu saat A Ci yang pergi dari rumah pelacuran dan ditampung disebuah rumah miskin didesa oleh seorang ibu dan lelaki pangangkut kotoran yang ternyata keluarga Meng,dan pemilik rumah bordil ingin membawa kembali Meng,kedatangan Qiu Ti setelah mengetahui Shao Feng masih hidup yang berganti nama menjadi A Ci, memporak porandakan membakar seisi desa membuat A Ci tak tinggal diam! Hutang masa lalu yang tertinggal harus dibayar....
Tampaknya sutradara Derek Yee tau betul blunder terbesar di banyak film laga klasik akhir2 ini adalah banyaknya penggunaan efek CGI yang justru meluluh lantakan kualitas filmnya (contoh paling eiwww ya Legue Of Gods nya Jet Lee atau pun Zhongkui nya Chen Kun dan Li Bing Bing) di Sword Master visual effect paling banyak dipake buat latar gambar,nyaris sepanjang film kita disuguhi pemandangan cantik bak lukisan klasik cina dalam versi hidup! Adegan duel jagoan dan penjahat membangkitkan memori film kungfu tahun 90an,gak lebay! Action choreo nya indah,rapi dan seru! Cerita sederhana perebutan kekuasaan,cinta,kesetiaan dikemas dengan manis oleh Derek Yee
Penampilan Kenny Lin sebagai Shao Feng/ A Ci terasa pas,cool kalem,dan ganteng!!! Uncchhhhhin ingin rasanya eike yang jatuh kepelukan doi
Chemistry nya dengan dua wanita Meng si pelacur yang tak berdaya ataupun Ciu Ti si wanita ambius yang diperankan Jiang Yiyan terasa miris dan si eke ikutan sesek dada liat ending tragis mereka bowwk
Mungkin yang sedikit mengganggu penampilan aktor Peter Ho sebagai pendekar coren moreng yang tampak kurang badass,namun overall Sword Master seperti sebuah hidangan pelepas kerinduan yang selama ini (eike) penonton cari di genre martial art kungfu...weeeitaoooooooo!!!
Karna eke puas niih bowwkkkk,eke ksh nilai gedong ach ach achhhh,gak peduli nilai dari kritikus wkakakakak
710
Panju
Post a Comment